MODUL III
COMMUNICATION
a) Asistensi dilakukan 1x
b) Praktikum dilakukan 1x
a) Memahami cara penggunaan protokol komunikasi UART, SPI, dan I2C pada Development Board yang digunakan
b) Memahami cara penggunaan komponen input dan output yang berkomunikasi secara UART, SPI, dan I2C pada Development Board yang digunakan
a) Raspberry Pi Pico
b) STM32F103C8
c) LED
d) Push Button
e) LED RGB
f) Touch Sensor
g) LCD I2C 16 x 2
h) Potensiometer
i) Mq-2
j) LCD OLED
k) Motor Servo
1.1.1 UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter)
UART (Universal Asynchronous
Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan
antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit
terintegrasi yang digunakan
untuk komunikasi serial
pada komputer atau port
serial perangkat
periperal.
Cara Kerja Komunikasi UART
Gambar 1. Cara Kerja Komunikasi UART
Data dikirimkan secara paralel dari
data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit
kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial
dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit
tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima.
1.1.2 I2C (Inter-Integrated Circuit)
Inter
Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah
standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus
untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
pengontrolnya.
Cara Kerja Komunikasi I2C
![]() |
Gambar 2. Cara Kerja Komunikasi I2C
Pada I2C, data ditransfer dalam bentuk
message yang terdiri dari kondisi start, Address Frame, R/W bit, ACK/NACK
bit, Data Frame 1, Data Frame 2, dan kondisi
Stop. Kondisi start dimana saat pada SDA beralih dari logika high ke low sebelum SCL. Kondisi stop dimana saat pada SDA beralih dari logika low ke
high sebelum SCL.
R/W bit berfungsi untuk menentukan
apakah master mengirim data ke slave atau meminta data dari slave. (logika 0 =
mengirim data ke slave, logika 1 = meminta data dari slave) ACK/NACK bit
berfungsi sebagai pemberi kabar jika data frame ataupun address frame telah
diterima receiver.
1.1.3 SPI (Series Peripheral Interface)
Serial
Peripheral Interface (SPI) merupakan salah
satu mode komunikasi serial synchronous
berkecepatan tinggi yang dimiliki oleh STM32F407VGT6 dan Raspberry Pi Pico.
Komunikasi SPI membutuhkan 3 jalur utama yaitu MOSI, MISO, dan SCK, serta jalur
tambahan SS/CS. Melalui komunikasi ini, data dapat saling dikirimkan baik antara mikrokontroler maupun antara
mikrokontroler dengan perangkat periferal lainnya.
·
MOSI (Master
Output Slave Input)
Jika dikonfigurasi sebagai master, maka pin MOSI berfungsi sebagai output. Sebaliknya, jika
dikonfigurasi sebagai slave, maka pin MOSI berfungsi sebagai input.
· MISO (Master Input Slave Output)
Jika dikonfigurasi sebagai master, maka pin MISO berfungsi
sebagai input. Sebaliknya, jika dikonfigurasi sebagai slave, maka pin MISO
berfungsi sebagai output.
·
SCLK (Serial
Clock)
Jika dikonfigurasi sebagai
master, maka pin SCLK bertindak sebagai output untuk
memberikan sinyal clock ke slave. Sebaliknya, jika dikonfigurasi sebagai
slave, maka pin SCLK berfungsi sebagai input untuk menerima
sinyal clock dari master.
·
SS/CS (Slave Select/Chip Select)
Jalur ini digunakan oleh master untuk memilih slave yang
akan dikomunikasikan. Pin SS/CS harus dalam keadaan aktif (umumnya logika
rendah) agar komunikasi dengan slave dapat berlangsung.
Cara Kerja Komunikasi SPI
![]() |
Gambar 3. Cara Kerja Komunikasi SPI
Sinyal
clock dialirkan dari master ke slave yang berfungsi untuk sinkronisasi. Master
dapat memilih slave mana yang akan dikirimkan data melalui slave select, kemudian
data dikirimkan dari master ke slave melalui
MOSI. Jika master
butuh respon data maka slave akan mentransfer data ke master melalui MISO.
1.1.4 Raspberry Pi Pico
Raspberry Pi Pico adalah papan rangkaian
elektronik yang di dalamnya terdapat komponen utama chip mikrokontroler RP2040,
yang dirancang dan diproduksi oleh Raspberry Pi Foundatio. Tidak seperti
komputer mini raspberry Pi lainnya yang menjalankan sistem operasi seperti
Linux, Pico dirancang untuk tugas-tugas yang lebih sederhana dan langsung
(embedded system), seperti membaca sensor, mengontrol perangkat, atau melakukan
pengolahan data pada tingkat hardware.
Adapun spesifikasi dari Raspberry Pi Pico adalah sebagai berikut:
Gambar
4. Raspberry Pi Pico
Microcontroller |
RP2040 |
Operating Voltage |
3.3 V |
Input Voltage (recommended) |
5 V via USB |
Input Voltage (limit) |
1.8–5.5 V |
Digital I/O
Pins |
26 GPIO
pins |
PWM Digital I/O Pins |
16 |
Analog Input Pins |
3 |
DC Current per I/O Pin |
16 mA |
DC Current for 3.3V Pin |
300 mA |
Flash Memory |
2 MB on-board QSPI Flash |
SRAM |
264 KB |
Clock Speed |
Hingga 133 MHz |
1.1.5 STM32F103C8
STM32F103C8 adalah mikrokontroler
berbasis ARM Cortex-M3 yang dikembangkan oleh STMicroelectronics.
Mikrokontroler ini sering digunakan dalam pengembangan sistem tertanam karena
kinerjanya yang baik, konsumsi daya yang rendah, dan kompatibilitas dengan berbagai
protokol komunikasi. Pada praktikum ini, kita menggunakan STM32F103C8 yang dapat
diprogram menggunakan berbagai metode,
termasuk komunikasi serial
(USART), SWD (Serial
Wire Debug),
atau JTAG untuk
berhubungan dengan komputer maupun perangkat lain. Adapun spesifikasi dari
STM32F4 yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Gambar 5. STM32f103c8
Microcontroller |
ARM Cortex-M3 |
Operating Voltage |
3.3 V |
Input Voltage (recommended) |
5 V |
Input Voltage (limit) |
2 – 3.6 V |
Digital I/O Pins |
37 |
PWM Digital I/O Pins |
15 |
Analog Input Pins |
10 (dengan resolusi 12-bit
ADC) |
DC Current per I/O Pin |
25 mA |
DC Current for 3.3V Pin |
150 mA |
Flash Memory |
64 KB |
SRAM |
20 KB |
EEPROM |
Emulasi dalam
Flash |
Clock Speed |
72 MHz |
A. BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG
1. Raspberry Pi Pico
1. RAM (Random
Access Memory)
Raspberry Pi Pico dilengkapi dengan
264KB SRAM on-chip.
Kapasitas RAM yang lebih besar ini
memungkinkan Pico menjalankan aplikasi yang lebih kompleks dan menyimpan data
lebih banyak.
2. Memori Flash Eksternal
Raspberry Pi Pico tidak memiliki ROM tradisional. Sebagai
gantinya, ia menggunakan memori flash eksternal. Kapasitas memori flash ini dapat bervariasi, umumnya antara 2MB hingga 16MB, tergantung pada konfigurasi. Memori
flash ini digunakan untuk menyimpan firmware
dan program pengguna.
Penggunaan memori flash eksternal pada Pico memberikan fleksibilitas lebih
besar dalam hal kapasitas penyimpanan program.
3. Crystal Oscillator
Raspberry Pi Pico menggunakan crystal oscillator untuk
menghasilkan sinyal clock yang stabil. Sinyal
clock ini penting
untuk mengatur kecepatan
operasi mikrokontroler dan komponen lainnya.
4.
Regulator
Tegangan
Untuk memastikan pasokan tegangan yang stabil ke mikrokontroler.
5. Pin GPIO (General Purpose
Input/Output):
Untuk menghubungkan Pico ke berbagai perangkat eksternal seperti sensor,
motor, dan LED.
2.
STM32
1. RAM (Random
Access Memory)
STM32F103C8 dilengkapi dengan 20KB SRAM on-chip. Kapasitas
RAM ini memungkinkan mikrokontroler menjalankan berbagai aplikasi serta
menyimpan data sementara selama eksekusi program.
2. Memori Flash Internal
STM32F103C8 memiliki memori
flash internal sebesar
64KB atau 128KB,
yang digunakan untuk menyimpan firmware dan program
pengguna. Memori ini memungkinkan penyimpanan kode program secara permanen
tanpa memerlukan media penyimpanan eksternal.
3. Crystal Oscillator
STM32F103C8 menggunakan crystal oscillator eksternal
(biasanya 8MHz) yang bekerja dengan PLL untuk meningkatkan frekuensi clock
hingga 72MHz. Sinyal clock yang stabil ini penting untuk mengatur kecepatan
operasi mikrokontroler dan komponen lainnya.
4. Regulator Tegangan
STM32F103C8 memiliki sistem pengaturan tegangan internal
yang memastikan pasokan daya stabil ke mikrokontroler. Tegangan operasi yang
didukung berkisar antara 2.0V hingga 3.6V.
5. Pin GPIO (General Purpose
Input/Output)
STM32F103C8 memiliki hingga 37 pin GPIO yang dapat
digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat eksternal seperti sensor,
motor, LED, serta komunikasi dengan antarmuka seperti UART, SPI, dan I²C.
1. UART (STM – STM)
- Rangkaian
- Listing Program
3. UART (STM – STM)
- Rangkaian
- Listing Program
Tidak ada komentar:
Posting Komentar